Merancang Instalasi
Kelistrikan Pada Mobil
UDIN KABEL
HP:081314713011 /087876753963
Intisari—Sistem penerangan mobil adalah bagian yang sangat penting,
karena sistem ini menggerakkan peralatan pendukung sebuah mobil. Kerusakan dan
gangguan pada sistem penerangan mobil cukup banyak penyebabnya. Untuk mengatasi
dan memperbaiki gangguan dan kerusakan tersebut tidaklah terlalu sulit jika
kita mengetahui dasar-dasar kerja sistem tersebut. Yang sering dirasa sulit
adalah kurangnya pengetahuan tentang cara memperbaiki kerusakan pada sistem
penerangan mobil.
Kata kunci—Merancang instalasi penerangan pada mobil, Bagian-bagian komponen
penerangan mobil, Cara kerja sistem penerangan pada mobil.
Mobil yang sering kita lihat
sehari-hari meluncur di jalan raya yang terdiri dari beraneka ragam bentuk dan
jenisnya itu merupakan kendaraan yang
dirancang ssebagai pengganti kereta yang ditarik oleh kuda. Secara umum mobil
merupakan jenis alat transportasi yang dapat berjalan bebas di darat dengan
menggunakan roda atau sejenisnya yang dilengkapi dengan alat penggerak yang
berupa motor. Dari komponen-komponen
tersebut, ditemukanlah kendaraan yang disebut mobil. Istilah
mobil sebenarnya berasal dari kata automobile
(‘o-to-mo-bi:l) dan sering disebut auto.
Di negara-negara lain ada juga yang menyebut motor car atau car.
Sejarah mobil, sejak jaman dahulu orang selalu berusaha mencari alternatif lain sebagai pengganti kereta berkuda karena dianggap kurang praktis. Berbagai macam cara diusahakan diantaranya seperti yang dilakukan oleh simon steven seorang sarjana bangsa Belanda yang pada tahun 1600-an membuat Sailing Chariot yaitu sebuah kereta yang tidak ditarik oleh kuda tetapi digerakkan oleh tenaga angin, dengan bantuan sebuah layar. Cara ini walaupun cukup ekonomis tapi masih jelas kurang praktis karena sangat tergantung pada arah angin. Demikian keadaan itu bertahan hingga lebih dari 160 tahun. Pada tahun 1760-an James Watt seorang ahli mekanik dari Inggris berhasil menciptakan mesin uap (steam engine). Keberhasilan tersebut mendapat sambutan di mana-mana. Mulai saat itulah terjadi revolusi secara besar-besaran di bidang industri, dimana pengguna mesin uap mulai menguasai segala lapangan teknik dan sejak itu terlihat adanya kemungkinan untuk memesang mesin penggerak tersebut sebagai pengganti kuda pada kereta. Selanjutnya pada tahun 1801 Richard Trevithick ahli mesin lainnya dari Inggris berhasil membuat mobil uap yang pertama. Penggunaan mesin uap yang relatif besar dan berat tersebut oleh Isaac de Rivas dianggap kurang praktis dan kurang efisien, maka pada tahun 1805 dia berusaha membuat mobil kecil dan ringan dengan mesin jenis yang lain yaitu mesin-letup (explosion engine) tapi hasilnya juga masih kurang memadai. Demikian pula halnya dengan Samuel Brown yang pada tahun 1826 membuat mobil dengan mesin-gas (gas-engine) yang masih kurang efisien dan sangat mahal. Dalam tahun 1858 J.J. Etienne Lenoir seorang ahli teknik di Perancis berhasil menciptakan mesin gas yang cukup ringan walaupun masih kurang efisien tapi mendapat sambutan yang baik dan laku keras terutama di daratan Eropa. Selanjutnya pada tahun 1860 dia dapat membuat sebuah mobil yang kompak yaitu menggunakan motor bakar yang ringan tersebut. Dibandingkan dengan mesin modern, gas di dalam silinder mesin Lenoir ini tidak ditekan (kompresi) tapi dibakar dengan tekanan atmosfir hingga efisiensinya sangat rendah. Meskipun demikian mesin ini sangat populer. Karena mesin Lenoir yang bekerja tanpa adanya proses kompresi tersebut tidak dapat menghasilkan daya dengan efisiensi yang tinggi, maka seorang sarjana Perancis lainnya yaitu Alphonse Beau de Rochas pada tahun 1862 mengemukakan pendapat bahwa pada mesin tersebut perlu dilakukan kompresi terlebih dahulu sebelum gas dibakar. Pendapat ini kemudian dikembangkan oleh ahli-ahli mesin Jerman NikolusA. Otto, Wilhelm Otto, dan Eugen Langen yang kemudian berhasil menciptakan prinsip kerja motor dengan siklus empat langkah. Hal ini baru dapat diwujudkan pada tahun 1876 dimana kemudian dapat dibuat mesin-gas dengan siklus empat langkah tersebut. Selanjutnya pada tahun 1879 Dugald Clark (Inggris) berhasil menciptakan mesin gas dengan siklus dua langkah yang mana mesin ini menjadi sangat sederhana dan praktis dan juga murah harganya karena tidak menggunakan katup-katup yang sangat rumit bentuk dan susunannya. Inovasi dunia permobilan tidak hanya mencakup mesinnya saja, tetapi juga pada konstruksi-konstruksi mekanisme lainnya. Pada tahun 1881 Panhard-Levassor berhasil membuat mobil dengan alat pengatur kecepatan yang disebut persneling sehingga kecepatan jalannya mobil dapat lebih terkendali. Perkembangan berikutnya mobil-mobil beroda empat mulai dipopulerkan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan Daimler 1886. Dalam tahun 1886 itu pula mulai diperkenalkan mobil dengan menggunakan tenaga penggerak mesin bensin oleh Daimler. Pada tahun 1888 John B. Dunlop seorang dokter hewan mencoba menuangkan idenya. Dia membuat roda sepeda yang pada bagian kelilingnya diberi balon udara kemudian ditutup dengan kanvas yang dipaku pada roda yang terbuat dari kayu tersebut. Hal ini mungkin diilhami oleh roda udara (aeril wheel) yang diciptakan oleh R. W. Thomson pada tahun 1845. Ternyata roda yang kemudian dikenal dengan ban-pompa (pneumatic tyre) ini dapat membuat pengendaraan sepeda menjadi lebih baik. Goncangan-goncangan yang ditimbulkan oleh keadaan permukaan jalan yang tidak rata menjadi sangat berkurang. Hal ini kemudian dicoba juga pada mobil dan pada tahun 1890 W. E. Barlett memperkenalkan ban yang terdiri dari dua bagian yang terpisah yaitu ban dalam dan ban luar seperti yang dikenal sekarang. Dalam tahun 1898 Dr. Rudolf Diesel seorang insinyur mesin dari Augsburg, Jerman berhasil menciptakan motor-bakar dengan efisiensi kerja yang tinggi dan tanpa menggunakan alat penyala yang kemudian dikenal dengan mesin-Diesel (Diesel engine). Dalam mewujudkan karyanya ini Diesel bekerjasama dengan“Maschinenfabrik-Augsburg-Nurnberg aktiengesellschaft”(M.A.N). Mesin diesel ini sangat besar pengaruhnya pada perkembangan mobil pada dekade berikutnya terutama setelah Robert Bosch berhasil menciptakan alat penyemprot bahan bakar mekanik yang sederhana yang memungkinkan dibuatnya mesin diesel dengan ukuran yang lebih kecil sehingga dapat juga digunakan pada mobil. Pada tahun 1912, perlengkapan listrik mulai dipasang sebagai alat perlengkapan standar pada mobil. Antara lain untuk lampu-lampu, motor starter dan lain-lain. Mobil-mobil tertutup mulai sangat populer pada tahun 1913 dan pada tahun-tahun berikutnya bentuk mobil dengan atap keras (hard top) mulai diperkenalkan. Kemudian pada dekade setelah Perang Dunia II, mobil-mobil umumnya dilengkapi dengan mesin penggerak yang mempunyai daya dan kemampuan yang besar. Dengan semakin tingginya tuntutan manusia terhadap hasil kerja mesin mengakibatkan mesin-mesin yang pernah dibuat oleh manusia tersebut masih dianggap kurang efisien. Hal ini mendorong para perancang mesin untuk dapat menciptakan mesin dengan efisiensi yang lebih tinggi. Pada tahun 1957, Dr. Felix Wankel seorang ahli dan perancang mesin terkemuka di Jerman berhasil menciptakan jenis mesin dengan konstruksi yang berbeda sama sekali dengan mesin-mesin konvensional. Mesin yang tidak menggunakan torak tetapi menggunakan rotor ini kemudian dikenal dengan sebutan Mesin-Wankel. Kalau dibandingkan dengan mesin torak konvensional dengan daya yang sama ternyata mesin Wankel ini lebih ringan, lebih kecil ukurannya, lebih sederhana konstruksinya dan lebih halus bunyinya. Disamping itu biaya produksinya juga lebih murah. Hanya karena adanya berbagai masalah yang harus dihadapi maka mesin Wankel ini masih kurang begitu populer kalau dibandingkan dengan mesin torak konvensional. Selanjutnya pada awal tahun 1970-an mobil-mobil yang lebih ringan dan dengan ukuran yang lebih kecil serta bentuk yang lebih aerodinamis mulai mendominasi dunia permobilan. Hal ini disebabkan karena mobil-mobil kecil ini lebih praktis dan lebih murah harganya serta lebih hemat penggunaan bahan bakarnya sehingga dapat dikatakan lebih ekonomis dalam pengoperasiannya dan hal ini betahan hingga pada dekade tahun 1980-an hingga sekarang.
A. Pengertian
Sistem Kelistrikan Mobil
Saat melakukan perbaikan pada kendaraan,
beberapa rangkaian kelistrikan/unit elektronik perlu dilepas untuk memudahkan
pekerjaan sehingga hasil pekerjaan optimal. Setelah selesai pekerjaan
perbaikan, tentunya mekanik dituntut untuk bisa menggembalikan komponen yang
sudah dilepas, sampai dapat berfungsi kembali dengan baik. Komponen-komponen
kelistrikan bodi mencakup pada sistem penerangan, sistem tanda isyarat (sein
tanda belok dan klakson), meter kombinasi, sistem wiper dan washer, dan
komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenyamanan saat
berkendara. Berikut ini merupakan penjelasan umum tentang kelistrikan bodi
sebelum masuk pada pembahasan sistem-sistem kelistrikan bodi.
Sistem kelistrikan mobil adalah instalasi dari berbagai rangkaian pada kendaraan. Kelistrikan mobil merupakan bagian yang penting karena pada sistem inilah sumber tenaga penggerak berasal. Penerangan pada mobilpun berasal dari sistem kelistrikan. Masih banyak komponen lain yang digerakkan oleh listrik, seperti pompa bensin, motor starter, motor penghapus kaca, sistem pendinginan atau air conditioner (AC), sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur dan sebagainya. Mobil- mobil modern semakin banyak menggunakan tenaga listrik.
B. Komponen—komponen kelistrikan bodi mobil
Baterai atau yang banyak dikenal dengan
istilah aki, ialah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke
sistem starter, sistem pengapian, aksesoris kendaraan, sistem kelistrikan bodi
dan peralatan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia,
yang dikeluarkan bila terdapat sistem yang membutuhkan energi listrik. Karena mensuplai
kebutuhan listrik secara terus menerus, maka energi kimia yang tersimpan dalam
baterai juga akan berkurang, atau bahkan bisa habis. Oleh karena itu diperlukan
alat untuk mengisi baterai lagi, maka dipasanglah alternator beserta sistemnya
(misal pengatur tegangan) guna melakukan pengisisan sehingga baterai akan tetap
terisi energi kimia.
Jaringan kabel (wiring house) adalah
sekelompok kabel-kabel dan kawat yang masing-masing terisolasi, menghubungkan
ke komponen-komponen sirkuit dan sebagainya, yang kesemuanya disatukan dalam
satu unit untuk mempermudah yang akan dihubungkan antara komponen kelistrikan
dari suatu kendaraan.
Kawat dan kabel, ada dua jenis kabel yang
didesain berdasarkan kondisi yang berbeda, baik besarnya arus yang mengalir,
temperatur, kegunaan dan yang lainnya.
Kawat tegangan rendah, sebagian
besar komponen kendaraan menggunakan kawat tegangan rendah (low voltage wire). Masing-masing kawat
bertegangan rendah terdiri dari elemen kawat dan isolasinya.
Kabel yang diisolasi digunakan pada
saluran kabel antena radio, ignition signal line, oxygen sensor signal line,
dan lain sebagainya. Biasanya signal line lebih mudah terpenggaruh oleh gangguan yang ditimbulkan
oleh (suara dari switch saat ON/OFF, suara pengapian, dan sebagainya). Oleh
sebab itu, kabel yang diisolasi dirancang untuk mencegah gangguan yang
ditimbulkan sumber dari luar dan dari dalam serta digunakan untuk signal line.
Komponen-komponen
penghubung
Jaringan kabel dibagi dalam beberapa
bagian untuk lebih memudahkan dalam pemasangan pada kendaraan. Bagian jaringan
kabel dihubungkan kesalah satu bagian oleh komponen penghubung, sehingga
komponen kelistrikan dan elektronik dapat berfungsi dengan baik.
Junction block (J/B) dan relay block
(R/B) adalah suatu kotak dengan konektor
yang dikelompokkan bersama-sama untuk seirkuit kelistrikan. Pada umumnya
terdiri dari bus bar dalam bentuk cetakan papan sirkuit (PCB) dengan sekring
(fuse), relay, circuit breaker dan alat lain yang terpasang didalamnya.
Gambar Junction block dan relay
block
Gambar Pengaman yang terdiri dari fusible link,
relay dan fuse
Sambungan atau Connector, digunakan untuk
menghubungkan kelistrikan antara 2 jaringan kabel atau antara sebuah kabel
dengan komponen. Konektor diklasifikasikan sebagai konektor laki-laki (male)
dan perempuan (female) dan dilengkapi dengan pengunci.
Ganbar macam-macam konektor
Baut massa (ground bolt) adalah baut khusus
untuk menjamin massa yang baik dari suatu jaringan sistem kelistrikan sehingga
dapat berfungsi optimal. Ada beberapa baut massa yang memiliki keistimewaan
khusus, yaitu permukaan baut ditandai
dengan krom hijau setelah diproses secara listrik untuk mencegah oksidasi.
Model baut ini dapat dibedakan dengan baut lainnya karena warnanya hitam
kehijuan. Namun yang paling penting, bahwa baut bisa menjamin massa baterai
kuat terhadap massa.
Ganbar baut massa pada bodi
Sekring (Fuse), ditempatkan pada bagian tengah
sirkuit kelistrikan. Bila dilewati arus yang berlebihan maka akan terbakar dan putus
sehingga kebakaran dapat dihindari, tipe sekring ada dua, yaitu: cartridge
(tabung) dan blade (kipas). Tipe blade sering banyak digunakan karena lebih
kompak dengan elemen metal dan rumah pelindung yang tembus pandang, dan warna
dari sekring merupakan petunjuk kapasitas sekring (5A-30A)
Gambar sikring cartridge dan blade
Tabel identifikasi seikring (blade)
Fusible link, fungsi dan
konstruksinya sama dengan sekring, hanya memiliki perbedaan utama dapat
digunakan untuk arus yang lebih besar
karena ukurannya lebih besar dan memiliki elemen yang lebih tebal. Sama halnya dengan sekring,
fusible link juga terdiri dari tipe cartridge dan link (kabel).
Gambar fusible link
Circuit breaker digunakan sebagai
pengganti sekring untuk melindungi dari kesulitan pengiriman tenaga dalam
sirkuit, seperti power window, sunroof, door lock, pemanas (heater) dan
komponen yang sejenis.
Gambar circuit breaker
Switch dan relay berfungsi untuk membuka dan
menutup sirkuit kelistrikan untuk menghidupkan mesin, menggerakkan switch
on-off dan aktifitas pengontrolan lainnya. Switch (saklar) yang terdapat pada
kendaraan umumnya menggunakan satu atau dua tipe, yaitu yang dioperasikan
langsung dengan menggunakan tangan dan yang dioperasikan menggunakan tekanan, tekanan hydraulik, dan
temperatur.
Gambar dari sebuah switch
Relay, yaitu peralatan listrik yang dapat
membuka dan menutup sirkuit kelistrikan berdasarkan penerimaan sinyal tegangan.
Relay digunakan untuk menghubung dan memutus baterai, saklar yang bekerja
otomatis dari sirkuit kelistrikan. Relay
terdapat dua tipe, relay elektromagnetik dan relay transistor.
Gambar relay dan bagian-bagiannya
C.
Sistem kelistrikan pada bodi mobil
1.
Sistem penerangan (lighting system), sistem penerangan berguna untuk
keselamatan berkendara dan juga memberikan informasi kepada kendaraan lain.
Sistem penerangan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
Gambar sistem penerangan bagian
depan dan baigian belakang
a.) Penerangan luar rmeliputi: lampu
besar, lampu rem, lampu tanda belok, lampu hazard, lampu mundur, dan lampu plat nomor.
Lampu besar, sistem lampu besar merupakan
sebuah sistem lampu penerangan untuk menerangi jalan pada bagian depan
kendaraan. Umumnya dilengkapi lampu jarak
jauh dan lampu jarak dekat (high bem dan low beam) dan dapat dihidupkan
dari salah satu switch oleh dimmer switch.
Gambar lampu jarak jauh dan jarak
dekat beserta dimmer switch
Lampu rem, berfungsi untuk memberikan
informasi kendaraan dibelakangnya untuk menghindari benturan saat melakukan
pengereman. Lampu rem ini mempunyai warna merah dan harus memiliki sinar yang
cukup terng paling sedikit tiga kali sinar lampu kecil belakang, agar mudah
terlihat pada waktu siang maupun malam hari.
Gambar sistem pengereman dan nyala
lampu rem pada bagian belakang mobil
Lampu tanda belok, dipasang dibagian
depan dan belakang (serta kadang disamping untuk jenis kendaraan tertentu) bertujuan untuk
memberikan informasi kepada kendaraan lain bahwa pengemudi yang bersangkutan
akan berbelok ke arah yang dituju maupun ingin berpindah jalur sehingga tidak
membahayakan kendaraan lainnya. Biasanya lampu ini berkedip 60-120 kedipan
permenit. Lampu ini biasanya berwarna jingga (oranye)
Gambar cara kerja lampu tanda belok
Lampu hazard, digunakan untuk memberikan
isyarat pada kendaraan didepan atau dibelakang bila kendaraan dalam keadaan
darurat dan meminta prioritas jalan.
Gambar tombol lampu hazard dan nyala
lampunya
Lampu mundur, berguna untuk memberikan
informasi kendaraan lain bahwa kendaraan akan berjalan mundur, dan juga
penerangan tersebut membantu pengemudi melihat kondisi belakang. Lampu ini
menyala saat transmisi berkedudukan pada posisi mundur. Lampu mundur biasanya
berwarna putih.
Gambar sistem posisi persneling dan
nyala lampu belakang saat ingin mundur
Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi
plat nomor agar mobil dapat terlihat dengan jelas pada malam hari. Lampu ini
akan menyala sekaligus bersama-sama dengan lampu kecil dan mempunyai sinar yang
berwana putih.
Lampu kabut, dipasang dibagian depan mobil dan
berfungsi untuk menerangi jalan agar dapat menembus kabut pada waktu keadaan
cuaca berkabut tebal. Lampu ini mempunyai sinar yang cukup terang seperti
halnya dengan lampu sorot dan memancarkan sinar yng bewarna kuning.
b.) Penerangan dalam yaitu Lampu
penerangan, dipasang pada bagian dalam mobil (interior) dan berfungsi untuk
menerangi bagian dalam mobil. Lampu ini adayang dapat menyala secara otomatis
pada waktu pintu sedang terbuka khusus pada malam hari. Lampu penerangan
lainnya yaitu lampu panel instrumen yang berfungsi untuk menerangi panel
instrumen pada waktu malam hari agar dapat terlihat dengan jelas. Selanjutnya
ada juga lampu penerangan khusus untuk menerangi ruang bagasi, ruang mesin dan
sebagainya.
Gambar lampu penerangan
D. Komponen
kelistrikan dan alat bantu
2. Klakson(horn) merupakan alat
keamanan yang dapat memberikan isyarat yang berupa suara. Klakson ini dapat
bermacam-macam jenisnya. Pad jaman dulu, klakson ini berupa terompet dengan
balon yang digerakkan dengan tangan, tetapi kini klakson jenis ini sudah tidak
dipakai lagi yang mana umumnya sekarang mobil menggunakan klakson yang
digerakkan secara elektrik. Utuk mobil-mobil ringan pada umumnya digunakan
klakson Bosch. Klakson jenis ini
menggunakan sebuah vibraotr untuk membuat resonansi terhadap getaran –getaran
suara yang ditimbulkan. Untuk mobil-mobil besar seperti truk atau bis besar
biasanya menggunakan jenis klakson angin. Klakson angin (air horn) ini dapat
membuat suara yang cukup keras dan jauh. Suara ditimbulkn oleh getaran-getaran
diafragma yang disebabkan oleh adanya hembusan uadara dari suatu tangki udara.
Gambar instalasi klakson mobil
3. Penghapus kaca (wiper) berfungsi untuk
membersihkan kaca depan atau kaca belakang pada mobil terhadap benda-benda yang
dapat menempel pada kaca tersebut yang dapat mengganggu pandanagan pengemudi,
misalnya air pada waktu hujan, salju, lumpur, debu, dan lain sebagainya. Pengahapus
kaca ini umumnya digerakkan oleh sebuah motor listrik kecil. Penghapus kaca ini
berupa batang yang dilengkapi dengan karet penghapus yang dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat bergerak sesuai lengkungan kaca. Gerakan penghapus kaca ini
berupa gerakan bolak-balik dengan 40-50 kali gerakan dalam setiap menit.
4. Motor starter yaitu sebuah
motor listrik dan dipasang pada bagian sisi blo0k silinder. Pada motor starter
terdapat roda gigi yang selanjtnya dihubungkan dengan roda gigi pad roda-gaya
dengan perantaraan kopling starter (bendix). Kopling satrter akan
menghubungkan roda gigi starter dengan roda gigi pada roda-gaya apabila kunci
kontak kita hubungkan dan secara otomatis roda gigi motor starter akan terlepas
dari roda-gaya apabila motor tersebut sudah hidup. Adapun konstruksinya dari motor tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini
5. Blower AC merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem
pendunginan ruangan (AC). Jika blower tidak bekerja maka pengaturan ventilasi
menjadi tidak baik. Untuk mengetahui bahwa blower tidak bekerja dengan baik
tidaklah tterlalu sulit. Jika kecepatan blower tidak sesuai dengan speednya
berarti ada gangguan pada sistem tersebut.
6. Instrumen-instrumen, terdiri dari berbagai macam alat-alat ukur dan
indikator. Alat-alat ini dipasang dan disusun menurut syatu aturan tertentu
pada panel instrumen. Hal ini dimaksudkan agar pengemudi dapat dengan mudah
membaca tanda-tanda yang diberikan oleh alat-alat ukur dan indikator tersebut
secara sepintas sehingga tidak membahayakan pengendaraan mobil.
Instrumen-instrumen tersebut diantaranya adalah pengukaur kecepatan atau
spedometer (speedometer), takometer (tachometer), pengukur dan lampu-lampu
indikator tekanan minyak pelumas, jumlah bahan bakar, temperatur air pendingin,
amperemeter, tanda-tanda indikator lampu belok (flasher), lampu sorot (high
beam/low beam), dan lain sebagainya.
Spedometer (speedometer) merupakan saslah satu
insstrumen utama yang berfungsi untuk
mengukur kecepatan mobil. Pada instrumen pengukur kecepatan ini juga terdapat
pengukur jarak tempuh (odometer) yang dibuat menjadi satu bagian. Odometer ini
dapat mengukur jarak tempuh mobil sampai 99.99,9 km. Spedometr ini digerakkan
oleh poros keluar transmisi melalui roda-roda gigi yang dihubungkan dengan
suatu kabel yang di dalamnya terdapat sebuh kawat yang fleksibel. Jenis
spedometer yang bnyak digunakan adalah spedometer tipe magnet.
Takometer juga merupakan salah satu indtrumen
yang di tempatkan pada panel instrumen (dash board). Takometer ini pada beberapa
mobil dengan merek tertentu dianggap cukup penting sehingga dijadikan sebagai
suatu perlengkapan standar, sedangkan pada mobil-mobil lain pada umumnya tidak
terdapat peralatan semacam ini. Dengan menggunakn takometer ini maka kita dapat
mengetahui besarnya kecepatan putaran motor sehingga dengan demikian kita dapt
mengatur besar atau tingginya kecepatan putaran motor disesuaikan dengan daya
(power) motor agar dapat dihasilkan tenaga yang efektif.
Pengukur jumlah bahan bakar (fuel gauge) tidak
kurang pentingnya karena alat ini berfungsi untuk mengukur jumlah atau
banyaknya persediaan bahan bakar volume bahan bakar) yang terdapat di dalam
tangki bahan bakar, sehingga dengan demikian kita dapat mengetahui kalau
sewktu-waktu persediaan bahan bakar tersebut sudah mulai menipis.
Temperatur air pendingin (temperature gauge)
atau tarmometer adalah sebuh alat yang dapat mengetahui tinggi-rendahnya
temperatur air pendingin yang terjadi di
dalam motor. Juga lat pengukur sistem pengisisan arus listrik (charging system)
dan tekanan minyak pelumas. Kedua alat ini untuk mobil-mobil mutakhir umumnya
berupa lampu-lampu indikator yang sangat praktis. Lampu-lampu indikator
tersebut akan menyala (berwarna merah) apabila motor tidak bekerja sebagaimana
mestinya misalnya tekanan minyak pelumas terlalu rendah atau sistem pengisian
tidak bekerja dengan semestinya (tidak mengisi baterai) dan sebagainya.
Beberapa lampu indikator yang lain adalah lampu indikator untuk lampu sorot
pada waktu dalam posisi sinar jarak jauh (high beam) yang biasanya berwarna
biru, lampu indikator untuk rem –tangan (hand brake), pintu-pintu, dan
lain-lain. Lampu indikator untuk isyarat belok (turn lamp) biasanya berwarna
jingga sama seperti halnya yang terdapat di bagian sudut depan dan belakang mobil
(di luar panel instrumen) sedangkan lampu indikator untuk isyarat kedudukan
persneling (pada posisi netral) berwarna hijau.
E. Cara kerja sistem kelistrikan pada mobil
Cara menguji sistem penerangan pada setiap mobil tidak
ada yang sama persis, tetapi pada prinsipnya sama hannya letaknya saja yang
berbeda. Caranya yaitu denganmengoperasikan saklar utama sistem penerangan.
Pada saat saklar utama sebelah kanan kita putar satu kali, maka lampu kota
harus hidup, dan bila kita putar dua kali, maka lampu kota dan lampu kepala
harus hidup. Pada saat lampu kota masih hidup, maka lampu-lampu yang lain harus
hidup. Antara lain lampu pada mater kombinasi, lampu plat nomor, lampu kota
belakng. Jika saklar sebelah kanan kita geser kebelakang, maka lampu tanda
belok sebelah kanan harus menyala dan bila digeser ke depan, maka lampu tanda
belok sebelah kiri menyala. Apabila digeser ke atas, maka lampu jarak jauh akan
menyala sesaat sesuai saklar yang kita geser tadi. Apabila kita geser ke bawah,
walaupun kita lepas, maka lampu kepala yang menyala adalah lampu jarak jauh.
Untuk menghidupkan lampu hazard biasanya disebelah depan saklar utama
dilengkapi saklar untuk lampu hazard. Untuk saklar yang sebelah kiri biasanya
digunakan untuk wiper dan washer. Pada saat posisi kunci kontak ON dan posisi
transmisi pada kecepatan mundur, maka lampu mundur akan menyala. Begitu juga
saat pedal rem diinjak, maka lampu rem akan menyala. Untuk lampu ruangan dadpat
menyala pada saat pintu terbuka atau
memang saklarnya dihidupkan oleh
penumpang maupun sopirnya.
Gambar
instalasi penerangan pada mobil
Keterangan dari
gambar tersebut:
1.
Lampu kepala
2.
Lampu parkir
3.
Regulator
4.
Baterai
5.
Kotak sekring
6.
Motor starter
7.
Saklar dim
8.
Lampu indikator
jarak jauh
9.
Ammeter
10. Lampu dashboard
11. Saklar lampu
12. Lampu belakang
dan lampu parkir
13. Lampu plat
nomor
|
Udin Kabel Spesialist Repair Urut / mengganti Kabel Body Mobil Tua jenis eropa Jepang Germany Telah Kami Tanggani dari tahun 1982..
Wednesday, 22 February 2017
Merancang Instalasi Kelisrikan Pada Mobil
Cara Kerja Relay Pada Kendaraan Anda (Tips)
Riley |
Memiliki mobil klasik antik dengan kondisi yang masih terlihat bagus dan semua peralatan kelistrikannya berjalan normal merupakan suatu kebanggaan sendiri. Hal ini memerlukan perawatan tingkat tinggi agar kita bisa melestarikan mobil klasik antik agar tetap eksis di bumi nusantara.
Berikut ini mengenai tips memasang relay pada mobil klasik. Sebelum kita bahas lebih lanjut mengapa kita wajib menggunakan relay pada mobil klasik yaitu ada beberapa sebab yang mengharuskan memang demikian.
Pertama namanya saja mobil tua maka kabel-kabel kelistrikannya juga ikut tua sehingga fungsi penghantaran arus listrik dari kabel-kabelnya juga akan berkurang karena bertambahnya tahanan akibat usia kabel-kabel yang sudah lama, biasanya kabel akan rapuh atau terdapat kerak terutama pada kabel positifnya. Solusi yang paling aman gantilah kelistrikan dengan seting ulang kabel-kabel mobil klasik anda dengan yang baru, silahkan cek mengapa kita perlu restorasi kabel dan kelistrikan.
Ini penting sekali terutama bila kabel-kabel mobil anda sudah banyak jumper-jumper dimana-mana, sebagai contoh yang paling sederhana silahkan cek pemasangan tape mobil pada mobil anda, cek kabel-kabel yang mendapatkan arus (+) biasanya berwarna kuning dengan sekring (ini untuk + pada aki langsung) dan merah biasanya tanpa sekring yang biasanya dihubungkan dengan acc atau kontak mobil.
Salah satu fungsi riley |
Apabila demikian sangat berbahaya sekali karena mereka tidak memperhitungkan arus yang dipakai pada peralatan tersebut sehingga rawan konsleting karena beban kabel yang tidak sesuai dengan ampere yang digunakan alat tersebut. Misal suatu alat berdaya 60 watt maka diperlukan kabel dengan daya hantar listrik 5 Ampere yaitu dari rumus I=P/V (60/12) sehingga apabila kabel dengan daya hantar 5 A dijumper dengan kabel audio video mobil pada saat kedua alat dalam keadaan on maka kabel akan panas dan kemungkinan melepuh, maka akan rawan terbakar. Oleh sebab itu lebih baik di set ulang saja.
Cara kedua apabila kabel-kabel listrik anda masih bagus bisa dengan pemasangan relay pada beberapa alat-alat vital mobil Anda seperti pada headlamp yang biasanya akan redup dengan semakin bertambahnya usia kabel-kabelnya.
Cara kerja relay itu merupakan saklar otomatis yang digerakkan karena adanya aliran listrik dengan kuat arus kecil (sekitar 0,07 sampai 0,2 Ampere saja) dan dapat merubah alat kelistrikan mendapatkan arus langsung dari sumber listrik (aki) sehingga mendapatkan arus yang maksimal tanpa melewati banyak hambatan.
Sebagai contohnya bila kita hendak mengganti headlamp bawaan mobil tua yang pada umumnya hanya berdaya dibawah 100 watt saja dengan lampu yang berdaya 120 watt misalnya, bila tidak menggunakan relay maka kita harus mengganti kabel-kabelnya dengan kabel yang berdaya hantar 10 Ampere (120/12) tentunya akan sangat repot bukan? Kalau harus menggunakan kabel bawaan mobil dipastikan kabelnya akan leleh dan bisa terjadi konsleting. Maka dari itu diperlukan pemasangan relay agar lebih praktis.
Itulah sedikit informasi mengenai relay untuk kendaraan anda,dan Kami Menerima Perakitan / Pemasangan Riley yang Berkualitas Kabel Anti Bakar dan bahan yang sangat terjamin dari barang yg produk telah jadi Semoga bermanfaat. (Hubungin 081314713011 udin kabel)
Subscribe to:
Posts (Atom)